Sunday, September 30, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0120 Pentingkah Dunia?


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com

Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Pentingkah Dunia?
Seri Materi : Seri 20 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak


Pentingkah Dunia?


Banyak sekali perumpamaan tentang dunia di dalam al Qur'an. Hebatnya, sangat fair Allah mengajarkan kita tentang dunia-Nya. Ga apa-apa kita mencari dunia, asal kita ga melupakan Allah. Sayang, kebanyakan manusia tidak punya tauhid yang bagus. Pas ga ada dunia di kakinya, dia nangisnangis minta sama Allah. Begitu ada, Allah dilupakan. Ada yang lurus-lurus saja ketika ga megang harta. Begitu punya harta, berubah. Berubah sombong, berubah lalai, berubah "nafsi-nafsi"/hidup sendiri-sendiri, dan kelewat sibuk sampe lupa sama Allah `azza wa jalla.

Sementara itu, tidak sedikit juga yang kemudian tetap selamet dan menjadikan "memiliki" dunia sebagai keutamaan yang menambah iman dan kesalehan. Tentu saja kita kepengen seperti yang disebut terakhir ini. Punya dunia, tetap saleh. Malah bertambah saleh. Punya dunia, bertambah tawadhu'. Punya dunia, tapi bertambah-tambah kebaikannya. Punya dunia, bertambah-tambah takutnya sama Allah. Entahlah, saya yang muda ini masih menganggap, jadilah orang-orang yang terdepan dalam dunia dan akhirat, ga boleh timpang salah satunya. Namun segitunya saya berprinsip ini, saya pun mengamini agar diri kita siap saja dulu. Daripada kemudian berubah menjadi liar setelah memegang dunia.

Ok, mudah-mudahan selingan esai-esai di 2 kuliah kemaren, sudah cukup menjawab beberapa pertanyaan yang dialamatkan ke saya. Berikut ini kita lanjutkan esai-esai yang masih berkelanjutan dengan soal-soal tauhid yang dilekatkan/dikaitkan dengan shalat. Bagi saya, ini juga persiapan memegang dunia tapi mengendalikannya, bukan dikendalikan dunia. Betapapun, menjadi muslim yang kuat, yang berhasil, yang banyak manfaatnya, lebih disukai Allah ketimbang muslim yang kemudian menjadi beban bagi orang lain dan minim manfaat gara-gara ketidakberdayaan SDM dan ekonominya.


***


Tidak Sadar


(+) Tambah sibuk ya...?

(-) Alhamdulillah... Begitulah.

(+) Sudah berapa cabang sekarang ini...?

(-) Baru empat cabang. Saya jadi lumayan sibuk muter antar-cabang.

(+) Wah, subhaanallaah ya.

(-) Iya, subhaanallaah... Alhamdulillah.


***


Peserta KuliahOnline, sepintas tidak ada masalah ya dengan dialog di atas. Malah kayaknya dialog di atas terjadi di antara dua sahabat di mana salah satunya adalah pengusaha soleh yang sukses. Tidak nampak di antaranya ada penyakit. Setidaknya dilihat dari jawaban-jawabannya yang banyak mengucapkan puji-pujian kepada Allah; Subhaanallah dan alhamdulillaah.

Benarkah demikian? Belum tentu. Saya sering memancing dengan kalimat pertanyaan tersebut ke kawan-kawan. Kemudian, setelah dapat jawabannya, saya ajukan lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya, yang kemudian kami sama-sama merenung jadinya.

(+) Shalatnya bagaimana...? (Kebetulan saya yang nanya, jadi orang kebanyakan ga tersinggung. Apalagi dengan posisi saya yang katanya "ustadz". Maka pertanyaan itu adalah pertanyaan yang dianggap wajar oleh kebanyakan orang. Maka jawaban yang jujur yang didapat dari dia, kelak yang akan membuka tabir apakah sesungguhnya yang sedang terjadi. Benarkah kemajuannya itu nikmat, ataukah justru azab?)

Tuesday, September 25, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0119 Ibadah; Jalan Rezeki Utama


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Ibadah; Jalan Rezeki Utama
                       Bekerja dengan Allah, Bekerja untuk Allah
Seri Materi : Seri 19 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak


Ibadah Tujuan Hidup

Abang Kun bangun. Anak saya yang ketiga, laki-laki. Namanya Muhammad Kun Syafi'i. Kami memangginya Abang Kun. Barangkali sebab dipanggilnya abang, maka pas ia berumur empat bulan, istri saya "isi" lagi, alias hamil lagi. Lahirlah kemudian bayi yang ke-empat, yang bisa sembuh, sehat, nromal, sebab salah satunya doa-doa para jamaah semua kepada Allah.

Abang Kun bangun. Jam masih menunjukkan pukul 01-an dinihari. Di TVRI sedang berlangsung LIVE siaran Tarawih dari Mekkah. Subhaanallaah, sambil muraja'ah juz ke-14 untuk ngimamin tarawih besok, saya berdoa agar anak-anak saya dan keluarga, bisa semuanya berangkat ke Baitullaah. Tidak ketinggalan saya berdoa pula untuk Anda peserta KuliahOnline, agar bisa menikmati bersimpuh di hadapan Allah, di Baitullaah-Nya. Ya Allah, saya juga berkesempatan berdoa agar semua kaum muslimin berkesempatan menjadi tamunya Allah.

Abang Kun dibuatkan susu oleh Bu Yayuk. Saya masuk ke kamarnya Abang, dan mengambilnya. Saya gendong, saya usap punggungnya, dan saya katakan padanya: "Abang, lihat Mekkah yuk. Lihat Ka'bah. Lihat yang pada tarawih malam hari ini di Masjidil Haram". Dalam keadaan TV mati, saya hidupkan. Abang terdiam dari nangisnya. Dan masya Allah, dia bersorak ketika melihat langsung menara-menara Masjidil Haram. Abang menunjuk-nunjuk dengan tangan mungilnya layar di TV, dan melihat dengan mata tidak berkedip.

Ya Allah, kami berdua menikmati bacaan ayat suci al Qur'an. Alunannya membuat saya rindu akan Baitullaah.

Kebetulan pula, rombongan Umrah Ramadhan Wisatahati/Daarul Qur'an, yang ke sekian, berangkat shubuh ini, dipimpin oleh KH. Kosasih. Selamat jalan jamaah umrahku, bawalah doa untuk negeri ini. Agar negeri ini mau tunduk dan ta'at kepada Allah. Hanya itu jalannya kalau negeri ini mau makmur kembali. Selamat jalan wahai jamaah umrahku, dan jamaah umrah dari seluruh tanah air. Panjatkanlah doa di sana agar pertolongan Allah segera hadir di kehidupan anak negeri di seluruh negeri. Agar Allah juga berikan ampunan kepada seluruh keluarga besar negeri ini; ya pimpinannya, ya ulamanya, ya habaaibnya, ya masyarakatnya. Semuanya. Agar keridhaan Allah mengiringi seluruh ikhtiar negeri ini memperbaiki diri dan meningkatkan kesejahteraan dus keluar dari segala krisis. Selamat jalan jamaah umrah semua. Semoga Anda semua diberi Allah ganti ongkos umrah dan keletihan selama berumrah dengan kelezatan ibadah, iman dan kembali dengan umrah yang mabrur.

Peserta KuliahOnline, sesuai dengan janji saya, bahwa hari ini kita akan belajar tentang "Ibadah: Jalan Rizki Utama", maka saya hadirkan esai ini melengkapi esai Kuliah Tauhid. Sama dengan esai kemaren, esai ini saya cuplik seadanya juga dari buku The Miracle.

Monday, September 24, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0118 Tidak Ikhlas


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Tidak Ikhlas
Seri Materi : Seri 18 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak


Tidak Ikhlas?

Di esai Bicara Tauhid Bicara Keyakinan, dan di sampel "sedekah mengantarkan umrah", saya perhatikan kemudian muncul banyak pertanyaan dari Peserta KuliahOnline tentang "Ikhlas tidak ya kalau kita bersedekah sebab mengharap imbalan?".

Sebenernya ini soal klasik yang sering ditanyakan oleh jamaah. Baiklah, saya selang dulu dengan esai tentang keikhlasan dan doa, yang saya ambil seadanya dari buku terbaru saya yang judulnya: "an Introduction to THE MIRACLE". Esai ini seadanya memang saya ambil. Silahkan saja direnungkan. Mudah-mudahan bisa menjelaskan tentang perbedaan antara ikhlas, yakin, nurut sama Seruan Allah, serta doa.

Buat saya ini adalah soal Tauhid. Soal keyakinan, soal kepercayaan. Yakin dan percaya akan seruan Allah dan Rasul-Nya. Yakin dan percaya akan Janji-Janji Allah. Yang lain menyebut "tidak ikhlas", saya lebih memilih menyebut "saking percayanya sama Allah lalu saya melakukannya". Yang lain menyebutnya "tidak ikhlas", saya lebih memilih menyebutnya "berharap sama Allah". Dan yang lain menyebutnya sebagai pamrih atas ibadah-ibadah yang dilakukan karena dunia, saya lebih kepengen meyakininya sebagai sebuah keutamaan jalan sebab yang memberikan petunjuk adalah Yang Memiliki Dunia yang juga menyuruh kita beribadah.

Selamat mengikuti esai-esai ini. Insya Allah besok masih saya cuplikkan bahagian dari buku tersebut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: "Ikhlas atau tidak ketika kita beribadah lalu berharap imbalan?" Insya Allah besok saya akan naikkan esai yang judulnya: Ibadah: Jalan Rizki Utama. Tunggu dah besok ya. Waba'du, saya terus mendorong kawan-kawan WebOnline untuk menyempurnakan BelanjaOnline agar peserta langsung bisa mendapatkan buku aslinya. Ini bukan promosi, tapi sekalian nyuruh beli, he he he.


***


Tulisan Ini Bukan Memaksa Anda
Meminta kepada Allah


"... Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku..."
(QS. al-Baqarah: 186)

Suatu hari Luqman "bingung"... "Kenapa ketika seseorang ibadah kepada Allah, malah lalu enggak boleh minta sama Allah?"

Sunday, September 23, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0117 Pengaruh kepada Urusan yang Lain


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Pengaruh kepada Urusan yang Lain
Seri Materi : Seri 17 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak

Dimarahi Bule


Allah Maha Baik.
Tidak pernah Dia kecewa.


Dalam satu kesempatan pergi lawatan dakwah ke negeri Belanda, saya dan beberapa kawan, ada jadwal untuk ketemu dengan satu relasi di sana. Tempat dan waktu sudah ditetapkan. Sedari pagi kami sudah siap-siap. Beruntunglah di negeri Belanda itu sistem transportasi sudah baik. Jadi, bisa terukur.

Pada waktu yang telah ditetapkan, kami sampai di tempat yang dimaksud. 15 menitan kami tunggu di tempat itu, tapi si Bule ini tidak nongol-nongol. Kami waktu itu, saling berpandang-pandangan, bertanya-tanya di hati, katanya orang bule terkenal paling disiplin. Nyatanya ga semua ya. Buktinya kami-kami yang datang sejak awal, harus menunggu. Sudah lewat 15 menit pula.

Ga lama, ada seorang Bule, dan ternyata memang dia. Bule ini datang menghampiri kami, marah-marah. Mukanya serius. Lalu menyebut kira-kira begini, "Bangsa asia, suka telat!".

Wah, kami tidak terima. Kami sampaikan baik-baik bahwa kami sudah sampe sedari tadi. "Misternya saja yang telat', begitu salah satu dari kami tanpa perduli dia ngerti apa engga.

Selidik punya selidik, tempat yang dijadikan point-meeting itu ada dua. Kami salah identifikasi tempat. Sekian menit kami tidak kunjung datang, Bule itu curiga kami salah datang. Lalu mencoba mendatangi tempat yang satunya itu. Dan benar, di sana dia ketemu kami-kami. Tapi tetap saja dia marah! Kenapa engga teliti. Wuah, padahal ini negerinya dia, dan dia tidak memberitahu bahwa tempat yang dimaksud itu ada dua serupa.

Tapi ya sudahlah, cerita ini kan bukan ingin menceritakan siapa yang benar siapa yang salah. Cerita ini hendak memberikan gambaran, bahwa subhaanallaah, Allah itu benar-benar Maha Baik. Coba kalau Allah itu Pemarah? Duh, habislah kita. Dalam 5x sehari waktu shalat, seberapa serius kita menjaga tepat waktu? Seberapa niat kita menjaga waktu? Seberapa kita mementingkan Allah, lalu menaruh dunia ini di bawah kepentingan pertemuan dengan Allah di waktu shalat?

Kita aja kalo jadi orang tua, lalu kita panggil anak kita untuk makan misalnya, lalu dia tidak bergerak, kita jadi marah. Anak kita suruh mandi, tidak mendengar, idih, kita sebel banget. Lalu kita ini gimana?


***


Kita Marah Diabaikan


Ketika kita membuat Allah menunggu kita,
bagaimana perasaan kita?
Biasa-biasa saja? Atau gelisah?


Masih seputar telat dan tunggu menunggu. Satu waktu, di antara kita ada yang sebel diabaikan. Jangankan diabaikan. Disuruh menunggu saja, tidak enak. Ada di antara kita yang bilang begini: Ga enak menunggu orang. Apalagi kalo yang ditunggu, ga ada khabar berita. Tambah kacau lagi, kalau yang ditunggu emang udah track recordnya selalu telat. Akan bertambah sebal lagi, bila persoalannya adalah persoalan yang berat, persoalan yang penting. Tambah kesel lah lagi kita. Bertambah-tambah kekeselan kita, andai gara-gara keterlambatan kawan kita ini, kemudian urusan kita yang lain, jadi berantakan. Tentu sumpah serapah, atau minimal gerutuan dan kekeselan di hati, menjadi nampak ke wajah kita.

Thursday, September 20, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0116 Fadilah Iman Kepada Allah, Keutamaan Iman Kepada Allah


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Fadilah Iman Kepada Allah, Keutamaan Iman Kepada Allah
Seri Materi : Seri 16 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak



Peserta KuliahOnline, awal Syawal, berbarengan dengan dibukanya pintu materi-materi lain KuliahOnline, website kita akan dilengkapi dengan kolom-kolom tulisan saya di media; Republika, Poskota, Suara Merdeka, Sindo, Gatra (khusus Gatra, tulisan lama), dan ragam tulisan di media lain, baik yang berupa dokumen lama yang bersifat tulisan, maupun wawancara. Insya Allah. Mudah-mudahan tulisan-tulisan di media-media tersebut bisa bermanfaat, melengkapi esai-esai kuliah kita. Amin.

Saya hari ini mempersiapkan materi sambungan tentang perbaikan shalat sebagai implementasi awal bertauhid yang benar. Tapi sebelum kita lanjut ke materi selanjutnya, saya memperhatikan ada pertanyaan yang menarik seputar keyakinan (Bicara Tauhid Bicara Keyakinan). Kemaren kan saya contohkan pembahasan mengenai Umrah Juli. Di mana saya mengajak wali santri untuk sama-sama umrah sekeluarga, dengan menabung bukan biaya umrah, melainkan menabung sedekah umrah. Banyak peserta yang meminta penjelasan lebih lanjut. Meski belum waktunya, tapi baiklah saya akan jadikan ini materi Kuliah Tauhid saja.

***

Fadhilah Iman Kepada Allah
Keutamaan Keyakinan Terhadap Allah

Disebut bertauhid manakala kita bisa mempercayai janji Allah sebab meyakini bahwa janji Allah adalah benar. Inilah bahagian tauhid, bahagian dari mempercayai dan meyakini Allah.

Begini, teori dasarnya, siapa yang meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan mengganti dengan yang lebih banyak; 2x, 10, 700x hingga lipatan pengembalian yang tidak terhingga. Keyakinan terhadap janji ini adalah juga bahagian dari tauhid. Semakin kita mempercayai Janji Allah, lalu bekerja dan menunaikan keyakinan ini, maka akan semakin hebat pengaruhnya pada diri kita.

Esai berikutnya sungguhpun terlihat seperti pembahasan tentang sedekah, sesungguhnya ini adalah pembahasan tentang tauhid; tentang keyakinan akan Keesaan, Kebenaran, dan Kekuasaan Allah.

Wednesday, September 19, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0115 Menunda Dunia untuk Allah



Materi kuliah ini didownload dari
 www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Menunda Dunia untuk Allah
Seri Materi : Seri 15 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak


Shalat Cermin Tauhid
Persoalan Shalat, Persoalan Tauhid


Bagi saya, persoalan shalat adalah persoalan tauhid. Sebab tauhid kan sederhananya: Mengenal Allah. Lalu bagaimana kualitas shalat kita, sebagaimana itulah kita bertauhid kepadanya. Memang ada urusan lain di urusan shalat, tapi semua bermula dari sini... Dari shalat...


Permohonan maaf kepada para peserta sebab kemaren sempat kosong tidak ada materi. Alhamdulillah pagi ini kita ketemu lagi. Insya Allah pembahasannya masih seputar shalat. Sebab buat saya, urusan shalat itulah urusan tauhid.

Kemaren pagi jam 11 saya nemanin istri saya check-up kami punya baby di rumah sakit. Diberitahu bahwa dokternya hanya sampe jam 13 saja. Alhamdulillah, urusan shalat nomor satu. Saya mengincar pom bensin di menjelang Mal Puri. Di sana ada tempat shalat yang bersih. Saya belajar seperti ini. Dan saya menyuarakan agar sebanyak-banyaknya orang juga begini. Betul-betul waspada di urusan shalat. Dan alhamdulillah malah nyampe jam 12.40-an. Masih belum terlambat.

Nah, kadang suka timbul pikiran begini, shalat di sana saja dah. Takutnya telat. Ntar dokternya malah pergi lagi. Akhirnya malah kadang terlambat semua mua. Datangnya juga terlambat. Dan sering juga akhirnya shalat di akhir waktu. Saya menikmati benar mendahulukan Allah ini. Saya yakin, yang punya jalan adalah Allah. Sehingga kalau mendahulukan Allah, niscaya jalanan akan dibuat lenggang oleh Allah Pemilik Jalan.

Begitulah Saudara-saudaraku, peserta KuliahOnline. Percuma juga kita bicara Allah bila kemudian urusan shalat kita berantakan. Persoalan shalat sebenernya dijadikan Kuliah Dasar tersendiri. Namun, karena bagi saya ini persoalan yang mendasar, maka ia dijadikan sebagai bahagian dari Kuliah Tauhid.

Kalau dilihat perilaku manusia-manusia di Indonesia ini, memang bertuhan namun sebenernya masih perlu dipertanyakan lagi ketuhanannya. Sebab seperti ga kenal sama Allah. Contoh, di dalam pesta perkawinan, wuh, soal shalat, kayak ga ketemu shalat tepat waktu di sini, kecuali segelintir saja. Di mall, di perkantoran, di gedung-gedung, sedikit sekali yang betul-betul memerhatikan shalat sebagai cerminan bertauhid yang benar.

Ok, sebagai kelanjutan bicara-bicara ini, mari kita lanjutkan pembahasan seputar shalat. Selamat menikmati esai-esai pendek. Saya pilih juga cara penyajian dengan esai-esai pendek agar peserta mudah mempelajari dan memahami. Juga mudah mendistribusikan lagi kepada yang lain sebagai perpanjangan dakwah saya dan kawan-kawan. Amin.

Robbij'alnii muqiimash sholaah wa min dzurriyyatii, ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak keturunanku sebagai orang-orang yang menegakkan shalat...

***

Menunda Dunia Untuk Allah

Ada hadiah dari Allah
buat siapa saja yang mementingkan diri-Nya

Si A, membawa surat interview.

Dia ini orang yang terbiasa tepat waktu.

Ia gelisah. Sebab di surat interview itu, ia dipanggil jam 11.00. Jam yang rawan bagi dia.

Rawan apaan?

Rawan untuk tidak bisa mempersiapkan diri shalat tepat waktu.

Subhaanallaah! Padahal jam 11 kan masih jauh? Masih 1 jam menuju waktu shalat.

Iya. Itu kalo dia prediksi wawancara bisa berlangsung tepat waktu. Bagaimana kalau pewawancara telat. Atau ia datang di urutan wawancara nomor ke sekian? Atau wawancara akan masih berlangsung sedang waktu shalat sudah menjelang. Lihat ya, baru "sudah menjelang", bukan sudah datang.

Pikiran ini betul-betul mengganggu si A ini.

Tapi karena dia butuh pekerjaan, kemudian dia tetap memutuskan untuk datang.

Tuesday, September 18, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0114 Bicara Tauhid, Bicara Keyakinan


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Bicara Tauhid, Biacara Keyakinan
Seri Materi : Seri 14 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak


Bicara Tauhid, Bicara Keyakinan

Bahagia bener saya pagi ini. Hampir jam 01 saya bangun dari tidur yang terasa sudah terlalu lama. Ugh, padahal saya lihat jam, saya trnyata baru tidur jam 11 malam tadi.

Saya bahagia sebab saya pulang jam 00 lewat dalam keadaan saya sehat. Saya masuk ke kamar saya, istri saya tertidur dengan pulasnya. Dan di sebelahnya tertidur jagoan kecil kami, Muhammad Yusuf al Haafidz, juga dalam keadaan yang sehat. Saya kontrol kamar Wirda, Qumii dan Abang Kun. Semuanya tertidur pulas. Ada ketenangan di wajah-wajah mereka. Saya cium Wirda dan saya mendoakan anak-anak saya. Tidak lupa juga saya doakan para santri.

Saya bahagia, sebab jam 10.30 malam sebelumnya saya ketemu dengan Haji Amril dan Ibu Amril. Dua donatur pondok yang sudah menganggap kami sebagai keluarga mereka dan mereka juga sebagai keluarga kami. Dari awal kami membangun Bulak dan hingga ke Sekolah Internasional ini, beliau berdua dan keluarganya menemani kami. Saya makan roti cane plus kare. Duh, nikmatnya diberi kesehatan.

Saya bahagia, bahwa jam 21 sebelumnya saya berangkat ke Ustadz Abu Sangkan, pimpinan Shalat Center yang menggerakkan Indonesia untuk shalat khusyu'. Ustadz fenomenal ini salah satu inspirasi saya. Saya bahagia saya didoakan di tengah-tengah ribuan jamaahnya yang saat itu hadir di Shalat Center di Jati Makmur, Pondok Gede. Di sana, ada satu jamaah yang juga sudah seperti keluarga bagi saya pribadi, Haji Syamsul Ma'arif Surabaya. Dan dari beliaulah menjadi wasilah saya ketemu dengan Ustadz Abu Sangkan. Say didoakan Ustadz Abu Sangkan agar lidah saya, hati saya, pikiran saya, gerakan saya, menjadi atas nama Allah. Dan cukup panjang bagi saya Ustadz Abu Sangkan mendoakan saya, hingga saya hampirhampir meneteskan air mata. Ya, saya rasa, beginilah ketika tamu-tamu saya datang ke pesantren, selalu saya bacakan doa di tengah-tengah santri. Barangkali inilah salah satu balasan Allah untuk saya dan keluarga saya. Alhamdulillah. Saya pun bahagia, begitu mau pulang saya dihadiahinya buku "Spiritual Salah Kaprah". Alhamdulillah.

Saya bahagia, jam 17.00 nya kurang lebih, saya sampai di kediaman Haji Ramos, orang tua dari Fadhil santri kami. Meskipun jaraknya terasa jauh, Ketapang-Cilegon, namun ditempuh "hanya" satu jam dari pondok. Dan saya manfaatkan untuk istirahat. Saya jalan jam 16, setelah sebelumnya menyempatkan berjamaah dengan indah bersama satu dua guru yang tersisa di pondok dan para tukang. Diimami oleh mertua saya. Alhamdulillah.

Saya tiba, anak-anak santri yang saat itu berjadwal buka puasa dan tarawih bareng di kediaman Haji Ramos tampak bahagia sekali. Ternyata memang para santri benar bahagia. Senang. Sebab kediaman Haji Ramos ini unique. Ada kolam renang yang terkoneksi dengan sekian rumah yang melingkar di Cilegon Residence, di bahagian tengahnya. Dan kolam renang itu seperti di tempat pelesir. Para santri senang, saya tambah senang lagi melihatnya.

Saya bercanda dengan Fadhil dan beberapa santri kawan Fadhil, "Jangan kebetahan ya, nanti lupa balik ke pesantren, he he he".

Saya bahagia, sebab jam 17.15 nya saya bercengkerama dengan beberapa wali santri yang lain yang ternyata turut diundang di acara tersebut, sehingga menjadi hadiah yang tidak terkatakan buat saya besarnya. Kesempatan berdialog dengan wali santri adalah sesuatu yang mahal buat saya. Bisa berbagi, bisa share, bisa satu rasa. Saya bahagia, di antara percakapan kami adalah tentang Baitullah. Tentang rumah Allah. Fabi-ayyi aalaa-i robbikumaa tukadzdzibaan, nikmat mana lagi yang engkau dustakan? Tanya Allah kepada kita semua.

Saya bahagia menjadi bahagian dari dakwah ini. Mudah-mudahan saya bisa menemani perjalanan Saudara semua sambil turut pula belajar.

***


Monday, September 17, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0113 Romantisme Bertauhid


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Romantisme Bertauhid
Seri Materi : Seri 13 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak


Pesantren Online


Pagi ini, tanggal 6 September 2008 saya diundang menjadi tamu dalam acara Apa Khabar Indonesia edisi akhir pekan. Tema nya: Pesantren Kilat. Oleh bagian produksi saya diminta untuk menyinggung soal KuliahOnline.

Apa kesibukan Ustadz di bulan Ramadhan ini? Tanya pembawa acaranya. Saya jawab, bahwa salah satu kesibukan saya adalah menggawangi Pesantren Online.

Entahlah, tapi sebutan ini langsung direspon oleh pemirsa yang melihat. Bagaimana dengan Peserta semua? Berkenan memberi tanggapan?

Tapi saya berusaha tetap konsisten. Saya berusaha menggiring peserta untuk hanya melihat, dan mengikuti sesi Kuliah Tauhid ini saja dulu. Sebutan Pesantren Online ini sungguh menggoda. Insya Allah kita akan coba buatkan tim khusus yang merriset dan kemudian merilis Pesantren Online ini. Dan rasanya, tidak perlu dikaitkan dengan momen Ramadhan saja. Artinya, biar saja ide Pesantren Online ini terus kemudian bergulir hingga ia menjadi mirip seperti pesantren pada umumnya, hanya bedanya ia bersifat maya.

***

Supir Saya

Kita tidak mengenal Allah. Itu yang menyebabkan kita tidak menyambut kedatanganNya. tidak di shalat fardhu, dan lebih tidak lagi di shalat tahajjud. Beruntunglah orang-orang yang tahu bahwa Allah itu selalu datang. Datang dengan segala karunia-Nya, datang dengan segala pertolongan-Nya.

Untuk kemudahan berkendaraan, Allah karuniakan saya supir. Saya tidak menganggap supir saya ini lebih rendah dari saya. Malah saya seringkali membesarkan hatinya, bahwa kemana saya ceramah, maka dia dapet juga pahala kebaikannya. Asal dia mau membaca basmallah dan berdoa agar amalan ceramah saya, pun ia dapatkan.

Namun, ketika saya tidak mendapati supir saya tepat waktu, tidak kurang saya pun suka terbersit rasa kesal. "Bagaimana sih? Udah tahu mau jalan, koq malah ga ada?" begitu saya berpikir.

Di satu waktu, saya memberitahu supir saya, agar dia standby langsung di depan lobi satu tempat, sebab sudah akan jalan lagi ke tempat yang lain. Dan saya sudah wanti-wanti dengan sangat. Yang demikian itu, agar tidak jadi hambatan bagi perjalanan saya. Tapi rupanya dia tidak mengindahkan. Begitu saya keluar, dia tidak ada. Begitu saya telpon, katanya sedang ngantar saudara saya ke depan jalan utama, mencari taksi. Saya marah, namun, bersabar rasanya lebih baik. Karena saya tidak bisa menunggu lebih lama, saya bilang sama dia, saya naik taksi saja juga dah. Dan dia saya suruh pulang. Ada suara bersalah di ujung seberang HP sana. Namun saya tidak mau berlama-lama lagi. Saya tutup telponnya dan saya segera mencari taxi. Sebelum taxi yang saya pesan, sampe, supir saya sudah datang dan meminta maaf.

Friday, September 14, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0112 Dapat Apa dari Dunia?




Materi kuliah ini didownload dari
 www.kuliahonline.wisatahati.com




Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01

Materi Modul : Kuliah Tauhid

Judul Materi : Dapat Apa dari Dunia?
Seri Materi : Seri 12 dari 41 seri/esai


File Paper: Ada

File Audio Tidak

File Video: Tidak

Tugas: Tidak


Daarul Qur'an Method

Kita sering habis-habisan berbuat untuk sesuatu yang justru akan kita tinggal.
Sedang untuk sesuatu yang bakal abadi, sering kita tidak sungguh-sungguh.

Sore tadi saya berbincang-bincang sebelum ashar dengan X, wali murid dari santri kami yang bernama Ayu. Alhamdulillah, selama Ramadhan ini, Pesantren punya kegiatan buka puasa dan tarawih keliling ke wali-wali santri. Mereka senang-senang. Sudah mah bisa melihat anaknya pulang, mereka bisa kedatangan kawan-kawan dari anak-anaknya dan para dewan guru pesantren. Tambah senang lagi mereka bahwa saya menyatakan saya pun bisa mendampingi. Dan kegiatan tarawih 1 juz 1 malam tetap bisa berlangsung. Yakni di kediaman tuan rumah, atau di mushalla/masjid di sana, yang bisa mengikuti tarawih 1 juzan ini (tidak semua mushalla berkenan, mengingat stamina jamaahnya yang belum tentu sanggup mengikuti tarawih begini).

Nah, Pak X ini rupanya juga peserta KuliahOnline Wisatahati. Saya senang sekali. Ini kan sama juga dengan saya mengisi ruh, hati dan pikiran para wali santri. Saya baru sadar, oh iya ya, kenapa saya tidak wajibkan saja para wali santri mengikuti KuliahOnline ini. Insya Allah kalo visi misi nya sudah sama, hatinya juga sama-sama tesambung ke Allah, maka ini akan mempermudah perjalanan menuju perubahan yang dikehendaki. Perubahan bermodalkan ridha Allah.

Pak X ini bertanya kepada saya, kapan ustadz ada waktunya? Saya bilang, insya Allah saya sempatkan. Hari ini saya terlambat mengupload sebab alhamdulillah saya dikasih "ga enak badan". Saya masih harus ikut memimpin tarawih 1 juzan, dan kemudian saya diamanahkan Allah beberapa kegiatan. Tumbang juga. Saya pikir, besok saja (tadi pagi maksudnya), habis shubuh, habis siaran langsung di TPI jam 05.00-05.30. eh, malah tumbang beneran. Istirahat, bangun-bangun jam 11! Alhamdulillahnya udah sempet dhuha waktu menginspeksi anakanak santri di Pesantren. Masya Allah, maafkan saya ya.

Pak X ini juga bertanya tentang materi, beliau bilang, statement Ustadz menarik juga tuh. Saya tanya, statement yang mana? Kalimat yang mana? Itu, ketika Ustadz bilang, bahwa materi besok (hari ini), adalah bagaimana kita meninggalkan dunia, tapi tetap mendapatkannya?! Bagaimana tuh caranya?

Begini, sebentar lagi ashar kan? Kata saya. Nah, ketika azan ashar, atau malah di pesantren mah sebelum ashar, kita sudah harus meninggalkan dunia kita. Untuk menuju Allah. Itulah yang dimaksud belajar meninggalkan dunia sekaligus mendapatkannya. Tidak sungguhsungguh meninggalkan dunia, hanya harus tahu kapan kita bekerja, kapan kita beribadah kepada Allah. Sampe sini, ada yang mengatakan, kan kerja juga ibadah? Iya, betul. Bagus malah. Tapi jangan sampe meninggalkan dan melalaikan ibadah mahdhoh (wajib) nya.

Wednesday, September 12, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0111 Memberi Perintah Kepada Allah


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Memberi Perintah Kepada Allah
Seri Materi : Seri 11 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak

Kunjungan Pondok



Peserta KuliahOnline yang dirahmati Allah, kita akan mulai belajar tentang mengenal Allah di dalam kehidupan yang nyata. Tidak ada pintu belajar mengenal Allah kecuali kita belajar tentang shalat dulu. Harusnya. Insya Allah kajian tentang shalat ada di Kuliah Dasar tersendiri. Namun di Kuliah Tauhid ini ditekankan pengenalan secara rasa, secara filosofi, secara psikologi, dan secara apa yang saya alami dan rasakan ketika saya berusaha mengenal Allah. Adalah kebohongan adanya buat saya yang mengaku mencari Allah, mengenal Allah, tapi kemudian shalat saya payah. Maka sedemikian kerasnya usaha saya untuk berusaha bisa shalat tepat waktu dulu. Baru kemudian saya mempelajari bahagian-bahagian shalat secara detail dengan memohon kepada Allah bimbingan-Nya. Apa yang saya rasa, saya dapat, saya share menjadi bahagian dari esai-esai Kuliah Tauhid. Selamat membayangkan kedekatan Saudara dengan Allah manakala Saudara sudah bisa melompat khawatir, bahwa Allah datang, sementara kita tidak berada di tempat. Apa maksudnya dari kalimat saya ini, silahkan renungkan tiga esai yang saya sertakan sebagai bahan kuliah hari ini.

Hari ini ada mulai banyak tamu yang datang berkunjung ke saya, mengikuti Program Kunjungan Pondok ke Pondok Daarul Qur'an, atau sekedar bertamu. Mudah-mudahan kedatangan para tamu membawa berkah tersendiri bagi pondok dan bagi para tetamu sendiri. Juga memberi maslahat bagi lingkungan. Amin.

Semalam, tgl 4 September, saya juga sudah pindah ke dalam lingkungan Pondok. Semoga bisa mendekatkan diri saya dan keluarga ke lingkungan pondok. Alhamdulillah saya bisa menyewa/mengontrak rumah Pak RW yang berlokasi persis di pintu masuk Sekolah Daarul Qur'an Internasional (Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an ­ Daarul Qur'an). Puji syukur kepada Allah. Para tetamu juga sudah disediakan ruang-ruang untuk menunggu, sambil menikmati sajian-sajian kegiatan pondok untuk diikuti. Seiring dengan perkembangan materi, mudah-mudahan banyak ragam kegiatan yang bisa diikuti sambil berkunjung ke pondok ini. Keberkahan mudah-mudahan mengiringi kita semua.


Tuesday, September 11, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati 0110 Hiduplah Bersama Allah


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com



Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Hidup Bersama Allah
Seri Materi : Seri 10 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak

Hidup Bersama Allah

Luangkan waktu bersama Allah. Semakin banyak waktu yang diluangkan bersama Allah, semakin bagus kualitas hidup kita. Apalagi bila kita mau menambah kualitas kedekatan itu dengan ilmu dan amal salih.

Alhamdulillah, Allah hadirkan bulan puasa dari 12 bulan yang Allah berikan. Di bulan puasa ini, boleh dibilang manusia terkoneksi terus sama Allah. Ketika dia puasa saja, paling tidak seseorang "nyambung" mulai dari sahur, sampe mau tidur. Gerakan batinnya, gerakan niatnya, gerakan fisiknya, terjaga dengan apa yang disebut puasa. Ketika kita tidur pun, pikiran kita setidak-tidaknya berpikir untuk jangan sampai tidak bangun sahur. Itu sebabnya kita kemudian bisa bangun sahur. Sebab kondisi kita "siap bangun". Di bulan puasa, kita ingat mengaji. Di bulan puasa, shalat sunnah sayang terlewati. Di bulan puasa, baca al Qur'an disempet-sempetin. Di bulan puasa, para lelaki ngebela-belain shalat berjamaah. Para ibu,para istri, menyiapkan makana berbuka dan sahur. Sedekah juga bertebaran di bulan ini. Subhaanallaah, sungguh bulannya amal salih. (Perkara seseorang kemudian mengisi puasanya atau tidak, itu perkara lain. Dengan berpuasa saja, lalu tetap mengambil amalanamalan yang wajibnya saja, sebenernya itu sudah cukup mengantarkan seseorang menjadi terhubung sama Allah. Tentu saja, semakin banyak kita dalam beramal, akan semakin baik score-nya. Semakin bagus kita mengisi, semakin baik nilainya).

Andai seperti ini hidup kita di bulan-bulan berikutnya, masya Allah, alangkah bagusnya. Hidup bersama Allah. Rizki insya Allah kebuka.

Saya semalam menangis. Di 2 lokasi Pesantren Daarul Qur'an; di Kampung Bulak Santri dan di Kampung Ketapang (dua-duanya berjarak dekat, tidak berjauhan), berlangsung tarawih 1 juz 1 malam. Sebab saya menangis, ada beberapa hal. Di antaranya barangkali saya terlalu bahagia. Ga kebayang dalam hidup saya, bahwa saya dan kawan-kawan diamanahi berkah yang luar biasa; memimpin dan mengelola pesantren hafalan al Qur'an. Dan memasuki puasa, setiap malam berlangsung tarawih 1 juzan yang memang sudah lama saya idamidamkan. Suara imam-imam saban malamnya, suara anak-anak santri, segala rupa amalan warga pesantren, masya Allah, sungguh ini membahagiakan sekali. Ditambah lagi saya yang alhamdulillah bulan ini banyak mengurangi jadual untuk berkonsentrasi di tengah-tengah para santri dan asaatidz. Wuah, ada kedamaian sendiri. Ada di tengah anak-anak dan para asaatidz pondok yang hatinya, pikirannya, gerakannya, adalah menuju Allah.

Saya betul-betul mengundang kawan-kawan jamaah semua untuk mengagendakan acaraacara keluarga, acara-acara kantor, dan pengajiannya untuk diselenggarakan di pesantren. Saya tidak menjanjikan apa-apa, kecuali mudah-mudahan berkah dari amalan harian pesantren bisa dibawa ketika berada di sana dan kemudian bisa dibawa pulang itu keberkahan. Suasana pesantren sering mendatangkan kedamaian. Di pesantren manapun ia, termasuk di Pesantren Daarul Qur'an.

Rasanya, kita emang perlu waktu khusus dan tempat-tempat khusus, plus lingkungan yang khusus, yang memang bisa membawa kita untuk bisa terpengaruh untuk bisa hidup bersama Allah.

Thursday, September 6, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati 0109 Ubahlah Bersama Allah


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com




Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Ubahlah Bersama Allah
Seri Materi : Seri 09 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak



Ucapan Terima Kasih

Peserta KuliahOnline yang berbahagia. Alhamdulillah, bayi saya, Muhammad yusuf al haafidz sudah pulang di hari pertama Ramadhan atau bertepatan dengan 1 September 2008 setelah sejak tanggal 17 Agustus 2008 lalu harus menginap di rumah sakit.

Subhaanallaah. Makasih doa-doanya. Beruntunglah saya memiliki keluarga besar jamaah semua yang peduli dan perhatian kepada saya. Insya Allah saya pribadi membiasakan mendoakan saudara-saudara semua. Dengan cara mengirimkan suratul faatihah sebagai doa. Malah tidak jarang saya bacakan surah yaasiin, dan lalu saya katakan kepada Allah, ya Allah kirimkanlah segala fadhilah ayat-ayat-Mu yang saya baca ini untuk segenap jamaah kami. Baik yang langsung maupun yang tidak. Baik yang rajin datang ke pengajian di pondok, atau yang tidak. Baik yang dekat maupun yang jauh. Baik yang masih terjalin silaturahim maupun yang sudah putus sebab satu dua hal. Dan juga kepada para donatur pesantren.

Masya Allah. Saya pernah mendengar, doa terbaik itu salah satunya adalah doa untuk orang lain. Maka kata para guru, doa itu akan dikembalikan kepada kita menjadi doanya para malaikat Allah untuk kita. Sekali lagi, masya Allah. Alhamdulillah.

***

Ubahlah Bersama Allah

Apa-apa kalau sendirian, pasti susah. Dan apa-apa kalau dikerjakan secara tim, pasti lebih mudah. Apalagi Allah sebagai partner kita. Subhaanallaah.

Melanjutkan kajian esai Kuliah Tauhid terdahulu, di mana kemaren kita belajar tentang kisah perubahannya seorang sekuriti sebab ia ubah kebiasaannya beribadah dan menjalani sedikit ilmu yang didapatnya dengan keyakinan tinggi.

Wednesday, September 5, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati 0108 Tauhid Yang Menggerakkan Iman Yang Menggerakkan Bergerak Menuju Allah

Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com




Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Tauhid Yang Menggerakkan Iman
                      Yang Menggerakkan Bergerak Menuju Allah
Seri Materi : Seri 08 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak



banyak yang mau berubah, 
tapi memilih jalan mundur


Dalam Kuliah Tauhid ini saya mengajak peserta KuliahOnline untuk segera bangun menuju Allah. Benahin apa yang bisa dibenahin. Ada yang bertanya, waduh saya ga ngerti apa-apa nih? Dosa melulu, ga paham ngaji, ga paham ibadah. Ga apa-apa. Jalan saja. Pergi saja ke Allah. Sebisanya. Artinya ya mulai saja shalat seshalat-shalatnya, sepuasa-puasanya, sengajingajinya. Insya Allah ketika kanal materi selain esai Kuliah Tauhid ini dibuka, itu sama saja dengan pembekalan akan dibekali saban hari. Dan insya Allah ragam kuliah akan membuat lengkap bekal berjalan menuju Allah.

Bergerak. Artinya berjalan menuju Allah. Berusaha membenahi ibadah. Buat peserta KuliahOnline yang saat ini jaya, sehat, keluarganya utuh, rizkinya banyak, inilah saat-saat terbaik menabung sebanyak-banyaknya amal. Ibarat orang menabung, nabung terus. Saatnya memakai tuh uang yang ditabung, tinggal datang menghadap teller, dan pake dah tuh uang. Dah tersedia. Atau malahan tinggal mencet dengan ujung jari lewat keypad atau keyboard (mobile banking atau internet banking). Maka demikianlah pula amalan kita.

Kapan amalan akan sungguh-sungguh kita pakai? Nanti ketika sakratul maut. Itulah babak baru yang sesungguhnya dari kehidupan kita. Saat itulah sungguh sangat diperlukan semua amal. Masya Allah. Mudah-mudahan Allah mengasihi kita semua. Banyak di antara kita yang mengeluh tentang keadaannya di dunia ini. Tapi dia tiada berpikir tentang kemaksiatannya kepada Allah. Dia tiada berpikir betapa malasnya dia beribadah, sementara rizki Allah mengalir keras. Shalat wajib dilakukan di akhir. Tanpa hati. Shalat sunnah? Wuah, entah sudah berapa waktu shalat-shalat sunnah tiada tertegak sempurna. Kadang shalat sunnah, kadang tidak. Dan barangkali lebih banyak tidak tertegaknya dibanding tertegaknya.

Wahai diriku yang mengaku memiliki Allah sebagai Tuhannya. Engkau dituntut untuk beribadah. Karena engkau diciptakan untuk beribadah. Tapi lihatlah, engkau selalu khawatir soal-soal dunia. Tidak khawatir soal-soal akhirat. Saatnya kini engkau membuka mata. Ada yang lebih penting ketimbang soal hutang, jodoh, karir, kerjaan, rumah tangga, anak keturunan, rumah tempat tinggal, perniagaan, kekayaan. Ada yang lebih penting dari itu semua. Yaitu bagaimana kita kembali kepada Allah dalam keadaan amal banyak, diterima dan meninggal dalam keadaan hati yang bersih, diri yang diampuni dan husnul khatimah.

Tuesday, September 4, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati 0107 Perjalanan Tauhid Perjalanan Keyakinan


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com




Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Perjalanan Tauhid Perjalanan Keyakinan 
Seri Materi : Seri 07 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak



Perjalanan Tauhid Perjalanan Keyakinan



Tanggal 30 Agustus 2008, diselenggarakan pertemuan tatap muka (kopi darat) antar-peserta, pengelola web, dan saya. Tapi saya meminta maaf sedalam-dalamnya kepada Peserta KuliahOnline yang datang di pertemuan kemaren sore sebab saya harus keluar dari pesantren.


Subhaanallaah, saya berdoa semoga semuanya menikmati sajian Allah di dalam kehidupan pesantren yang mereka berada di dalamnya. Ketika saya memonitor lewat handphone, terdengar suara asaatidz pondok beserta para santri yang mengaji surah al Waaqi’ah yang mudah-mudahan diikuti oleh semua Peserta KuliahOnline. Maghrib dan isya juga dilakukan di pesantren bersama-sama dengan para calon Penghafal al Qur’an yang dibina di Daarul Qur’an.

Saya meminta maaf tidak bisa menjamu kawan-kawan semua dengan sempurna sebab ketidakhadiran saya. Sungguhpun kami sudah berusaha memberikan yang terbaik, tapi tetap saja semua beranggapan kurang asem garem. Sebab sayanya tidak hadir. Padahal biasanya kan memang juga tidak hadir, he he he. Namanya juga KuliahOnline, he he he. Dan saya kira, sebab-sebab yang begini inilah kemudian dicari sistemnya dalam sistem Online. Sesuatu pelajaran dan atau pengajian yang digelar tanpa kehadiran fisik. Alhamdulillah, acara kemaren sore berjalan juga satu dua misi. Di antaranya mempertemukan peserta KuliahOnline dengan tim IT WebOnline dan juga bertemunya para peserta KuliahOnline satu sama lainnya dari berbagai entitas dan daerah. Dan saya kira ini adalah salah satu manfaatnya juga. Apalagi mereka bisa makan makanan pondok. Sesuatu yang barangkali jarang-jarang terjadi bagi sebagian yang lain.


Monday, September 3, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati 0106 Allah Tidak Pernah Meninggalkan Kita


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com




Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Allah Tidak Pernah Meninggalkan Kita
Seri Materi : Seri 06 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak




Allah Tidak Pernah Meninggalkan Kita


Andai kita menebus segala kesalahan kita dengan dunia yang kita punya, lalu kita mendapati Allah di sisi kita, tentu ini adalah proses pendekatan diri kepada Allah yang murah adanya.



Seorang bapak datang dalam keadaan bermasalah. Namun berbeda dengan yang lain. Ia datang dengan senyuman. Ia berbagi pengalaman, bahwa ia senang Allah bangkrutkan.

Saya sudah tahu kemana arahnya pembicaraan dia. Tapi saya biarkan. “Kalau saya tidak dibangkrutkan Allah, saya sudah akan terlalu jauh dari Allah,” begitu katanya. “Sangat jauh malah. Saya banyak bermaksiat dengan rizki dan jalan yang justru sesungguhnya diberikan oleh Allah,” katanya lagi.

Saya kemudian bertanya sedikit kepadanya, “Apa yang didapat setelah jauh dari Allah?” “Ketidaktenangan. Ketidaktahuan tujuan hidup. Dan yang lebih jelas lagi, dosa”. “Dosa?” “Ya, dosa.

Makin lama Allah biarkan saya dalam kekayaan, makin banyak rasanya dosa saya. Jangankan urusan yang nyata-nyata sebagai dosa. Urusan meninggalkan shalat sunnah saja kan sebenernya dosa. Ngentengin sunnah. Begitu kan kata Ustadz?” “Ya. Betul. Ngentengin sunnah juga merupakan dosa. Kalau terlalu lama ninggalin sunnah, ya bermasalah juga jadinya. Apalagi kalau yang ditinggalkan itu adalah sunnah-sunnah muakkad; sunnah tahajjud, sunnah dhuha, sunnah qabliyah ba’diyah”. “Nah ustadz, saya bahkan mulai menyepelekan shalat wajib. Saya ngebayangin, betapa saya menzalimi Allah yang sangat sayang kepada saya. Hingga saya bersyukur bahwa saya diberi-Nya karunia kejatuhan ini”. Luar biasa. Sahabat saya ini sudah berhasil menaruh baik sangkanya kepada Allah, dan berhasil memetik hikmahnya.

Sunday, September 2, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati 0105 Semua Ada Waktu, Semua Ada Akhirnya

Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com




Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Semua Ada Waktu, Semua Ada Akhirnya
Seri Materi : Seri 05 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak




Semua Ada Waktu, Semua Ada Akhirnya

Sebagaimana malam yang segera akan berakhir dan berganti dengan pagi. Segala sesuatu juga ada akhirnya. Termasuk segala permasalahan yang kita hadapi. Ia ada ujungnya. Amal saleh kitalah yang mempercepat perjalanan itu.

Ada kisah seorang ibu muda. Sebut saja T. Beliau memproses perceraiannya sejak tahun 2001. Gak selesai-selesai. Alih-alih berharap bisa bercerai cepat supaya bisa memulai hidup baru, eh malah beberapa ujian kehidupan muncul. Ibunya menyuruhnya bersabar. “Semua ada waktunya”, begitu nasihat ibunya.

Setelah sekian tahun, ia diberitahu ibunya agar bersedekah dengan apa yang ia punya. Sedekah yang besar. Bersedekahlah ia.

Dua tahunan terakhir, ia perbaiki hidupnya. Bila sebelumnya ia belum berjilbab, ia lalu berjilbab dan memperbanyak taubat. Ia usahakan sering mendatangi pengajian. Kegiatankegiatan sosial ia ikuti. Ia lupakan persoalan perceraiannya. Ia segarkan hidupnya dengan Karunia Allah yang lain. Dan memang, banyak manusia yang gara-gara secuplik drama kehidupannya yang tidak enak, lantas kemudian membuat matanya tertutup dari Karunia Allah yang sesungguhnya masih teramat besar. Kesusahan hidup, ga sebanding dengan Karunia Allah berupa “hidup” itu sendiri.