Tuesday, October 30, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0135 Takwa dan Interaksi Dengan al Qur'an

 Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com

Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Takwa dan Interaksi Dengan al Qur'an
Seri Materi : Seri 35 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Ada
Tugas: Tidak


Takwa dan Interaksi Dengan al Qur'an

(Disertakan file audio yang bisa didownload untuk pengantar kuliah ke-35 ini. Silahkan ya. Mudah-mudahan bermanfaat. Nama file nya: "Manfaatkan Usia Untuk al Qur'an")
  
Perjalanan hidup ini sepenuhnya rahasia Allah. Kita hanya perlu tahu bahwa Allah akan mengatur yang terbaik, sudah mengatur yang terbaik, dan memberikan hanya yang terbaik. Jalani hidup dengan percaya kepada Allah, ibadah sepenuh hati, dan pasrah akan KehendakNya. Sekuat mungkin lakukan apa yang diperintah, baik wajib maupun apa-apa yang menjadi sunnat, dan tinggalkan kemaksiatan dan dosa. Barangkali inilah dari sekian rahasia supaya hidup mengalir tenang, aman, dan banyak kemudahan.



Dan dalam hidup ini, ada saja kemudian peristiwa yang kurang mengenakkan terjadi di dalam hidup kita. Sehingga kemudian jadilah kita bahagian orang yang malah tambah dekat dengan Allah, atau sebaliknya, malah meratapi dan menyumpahi hidup ini. Ada orang-orang yang Allah bukakan jalan kedekatan dengan-Nya, justru karena beban hidup yang bukan kepalang berat dan besarnya. Tapi ada yang bertambah jauh dengan Allah sebab kesulitan hidupnya. Begitulah. Hidup ini isinya barangkali hanya ada dua pilihan; jalan lurus dan jalan sesat; jalan syukur atau jalan kufur; jalan ibadah atau jalan maksiat.

Ada seorang yang merasa ga bisa memberi apa-apa buat orang tuanya, lalu bergaul dengan para hedonis dan mengambil "manfaat semu" dari sana. Ia berikan orang tuanya dunia. Tapi ia korbankan kehormatan dengan menjadi pelacur misalnya; baik pelacur bener maupun yang samar. Namun ada juga mereka-mereka yang ketika tidak bisa memberikan apa-apa ke orang tuanya lalu ia tempuh jalan anak-anak saleh untuk orang tuanya. Tidak ada dunia yang dibawa ke orang tuanya, tapi kebaikan demi kebaikan mengalir untuknya. Dan ini juga kelak akan menghasilkan cahaya dunia untuk dia dan orang tuanya.

Ada keluarga dan anak istri yang disuapi dari harta haram. Bahagia hidup bergelimang dunia tanpa keluarga dan anak istrinya sadar disuapi dari rizki haram. Kelak, banyak sekali masalah di keluarga ini. Salah satunya bisa saja justru keluarga ini bisa kehilangan sang suami. Atau suami yang kehilangan anak istri, sebab satu dua kejadian.

Ada orang miskin yang mengambil hak-hak orang dan menempuh jalan judi sebagai jalan yang bisa mengubah kemiskinannya. Banyak orang miskin yang kemudian menjadikan tangannya sebagai wasilah meminta-minta. Tidak sedikit orang miskin yang menjadi mitra tangan-tangan kotor lalu menyambung hidupnya dengan rizki kotor. Sebab itulah hidup mereka ini tetap miskin dan bertambah miskin. Kalaupun kemudian mereka-mereka ini kaya, mereka akan tetap miskin. Allah akan buat hidupnya selalu kurang dan tak terpuaskan. Bahkan tidak sedikit mereka yang jadi miskin lagi setelah

Sementara itu, kita menemukan banyak juga orang miskin yang bertahan menjaga perutnya dari barang-barang yang haram. Ia kejar kemiskinannya itu dengan mempergiat bangun malam dan shalat dhuha. Ia prihatinkan diri dengan berpuasa sunnah. Dan ia jalankan hidup ini dengan ridha dan ikhlas. Bisa jadi hidupnya tetap miskin. Tapi Allah hadirkan ketenangan dalam hidupnya, rumah tangganya langgeng, rizkinya sedikit tapi jadi daging dan enak dimakan. Tidak berubah jadi penyakit. Petaka jarang sekali hadir di kehidupannya. Dan banyak kemudahan di tengah-tengah kekurangan; anak sakit, dikasih cepat sehat. Tanpa berobat. Anak kurang biaya, tapi Allah kirimkan beasiswa dari tangan orang lain. Tak punya kendaraan, tapi Allah hilangkan keperluan berkendaraan; bersaudara dekat-dekat, berkantor tinggal jalan kaki, dan lain-lain. Beda dengan sebagian dari kita, yang punya kendaraan, tapi Allah terbangkan ke sana kemari dengan kendaraannya itu, yang akhirnya malah bertambah-tambah jauh dari keluarga dan Allah. Bahkan Allah tambahkan kendaraan dengan kendaraan yang lebih hebat dan lebih mahal, yang malah menambah jauh dirinya dengan keluarga dan Allah.

Ada yang kepengen punya usaha, lalu mencari modal dari selain Allah. Sementara ada yang menggiatkan bangun malam dan dhuha, serta bersedekah. Ya, saya tidak sedikit menerima konselingan gagal bayar kredit. Usahanya halal, cara-cara usahanya benar. Ternyata sayang, di proses kreditnya, ada kebohongan dan suap. Banyak data dimanipulasi supaya kredit bisa cair, dan tidak jarang melakukan praktik suap walo sekedar dengan menjanjikan sesuatu bagi officernya. Atau ada yang prosesnya benar, ikhtiarnya benar, usahanya halal, tapi tetap bangkrut juga. Selidik punya selidik, shalat wajibnya jadi keteteran, shalat-shalat sunnahnya malahan jadi hilang. Hubungan dengan orang tua jadi jauh, dengan adik-adik malah tak ada silaturahim, dengan tetangga menjadi tak lagi dekat. Jika demikian, maka dicabut usahanya oleh Allah adalah jauh lebih baik. Sadari lagi saja, minta ampun sama Allah, dan ikhtiar lagi yang benar. Insya Allah, Allah akan berkenan memberi lagi apa yang dicabut-Nya. Ada di antara mereka yang bertahan tidak mengapa tidak diberi modal lagi untuk pengembangan usaha. Mereka merasa cukup. Sehingga tidak perlu mereka ini merekayasa laporan keuangan dan aset. Ternyata kemudian Allah berikan keselamatan buat mereka dan usahanya berkembang juga dengan izin dan takdir-Nya.

Ada orang yang kepengen kerja. Ia tempuh jalan-jalan kotor. Ia siapkan jalan pelicin. Dan tidak jarang perbuatannya itu yang melahirkan orang-orang kotor yang tadinya bersih. Pekerjaan ia dapatkan, namun keberkahan Allah hilangkan. Punya duit lebih dari tabungan setiap kali kerja, lalu Allah giring dia untuk membeli kendaraan. Baru sebulan dipake itu kendaraan, sudah mengantarkan maut untuk keluarganya. Mobil ringsek, keluarga celaka, uang terbuang sia-sia. Sementara ada yang meminta kepada Allah pekerjaan. Ia bertahan untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat Allah murka. Ia minta sama Allah lewat jalan ibadah. Ada yang belum Allah berikan pekerjaan, namun Allah tetap tanggung rizkinya dan hidupnya tetap mulia. Ga jadi hina sebab tak ada pekerjaan. Saya pun tidak sedikit menemukan yang begini ini. Tidak kerja, namun Allah menyediakan keperluan hidup baginya. Ia tidak menjadi beban buat orang lain, sebab ia tidak meminta. Banyaklah keanehan dari matematika dan mekanisme hidup ini.


Dan ada sebagian kawan yang bertanya, apakah selalu begitu ya? Bahwa yang berbuat baik mesti berkehidupan baik dan yang jahat akan berkehidupan buruk? Bisa ya bisa engga. Pertama, silahkan kembali ke pembahasan materi tentang ukuran anugerah dan masalah. Apakah betul rentetan masalah bener-bener disebut masalah? Bukan anugerah? Dan apakah benar rentetan keberuntungan disebut anugerah? Bukan justru masalah? Kacatama dan ukurannya pakai kacamata dan ukuran yang benar. Sekedar menyegarkan ingatan, anugerah itu adalah jika kita bisa dekat dan ingat sama Allah. Sungguhpun kita berada di situasi-situasi yang menurut orang, berkehidupan buruk. Orang mukmin akan menimati sekali kedekatan dengan Allah, meskipun dia ini cacat, miskin, hina dina dalam pandangan orang, dan serba kekurangan. Orang mukmin tidak akan bahagia bila dia dipandang bagus, mulia, terpandang, kaya, berkecukupan, namun Allah jauh darinya. Dan kemudian sebaliknya, disebut masalah itu adalah jika kita hidup jauh dari Allah dan lupa sama Allah. Ini justru masalah. Maka jika kemudian kita-kita ini hidup banyak uang, karir pekerjaan dan usaha juga sedang bagus-bagusnya,

Kedua, bukan karena amal kita, lalu ditentukanlah hidup enak atau tidak enak. Bukan. Semata karena Kehendak Allah. Tapi orang mukmin akan senantiasa berhusnudzdzan, bahwa apapun yang ditetapkan Allah, ia akan ridha, ikhlas, sabar, syukur. Termasuk mereka-mereka yang bertaubat. Dia akan menerima segala kesusahan, dengan pengalihan kepada ampunan dan kasih sayangnya Allah (lihat-lihat pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan ini ya).

Kita tidak sendirian. Hidup ini ada yang punya. Bahkan kalau Yang Punya Hidup ini menginginkan kita menjadi sulit, ya tidak mengapa juga. Dengan keyakinan bahwa DIA Maha Mengatur dan Berkehendak, insya Allah kesulitan yang DIA beri, akan Allah ubah sendiri menjadi kemudahan.

Ya. Di dalam ilmu tauhid, mengenal Allah sebagai pusat segala kendali, memegang peranan penting untuk membangun ketenangan dan kebahagiaan. Mereka yang mengenal Allah, akan bersedia diatur, terserah kehendak-Nya. Dan tidak ada yang mengucapkan "ia bersedia diatur", kecuali yang benarbenar ikut dan tunduk akan seruan-Nya. Sebab ga bisa seseorang mengatakan, "Saya mah insya Allah pasrah Mas". Tapi kemudian ia tidak bergegas memenuhi panggilan Allah. Tidak pula ia bisa mengatakan, "Saya mengikuti seruan Allah", bila kemudian hidupnya tiada ada ibadah yang serius.

Maka tanda-tanda seseorang itu bertuhan Allah adalah manakala ia bertakwa; Sekuat mungkin menjalankan perintah-Nya, dan sekuat mungkin meninggalkan apa yang dilarang-Nya.

Sering saya katakan dalam banyak forum. Keberhasilan seseorang menuju hidup enak, berhasil menggenggam dunia, dan hidup tanpa masalah, adalah dengan hanya meniti jalan takwa ini. Dan keberhasilan seseorang keluar dari kesulitannya, sungguh, apabila ia mampu meniti jalan ini. Barangkali jalan ini sempat ia tinggalkan, tapi kemudian ia balik lagi. Maka orang-orang seperti ini yang Allah akan anugerahkan jalan keluar.

"Wa may yattaqillaaha yaj'allahuu makhrajaa. Wayarzuqhuu min haitsu laa yahtasib. Wa may yatawakkal `alallaahi fahuwa hasbuhuu. Innallaah baalighu amrihii. Qad ja'alallaahu likulli syai-in qadraa. Sesiapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan jadikan jalanjalan keluar dari setiap kesulitannya dan menghadiahkannya dengan rizki yang tiada ia sangka-sangka. Dan barangsiapa yang memasrahkan dirinya maka Allah akan mencukupkannya. Allah meliputi semua urusan. Sungguh Allah telah jadikan segala sesuatu itu ada ukurannya." (Qs. ath Thalaaq: 2-3)


***


Sungguh saya menganjurkan seseorang "mengarantina" dirinya, dan menempuh jalan takwa ini dengan menyegerakan memperbaiki ibadah dan kesalahan-kesalahannya. Ga usah mikirin solusi. Benahi aja semua-muanya. Jalan-jalan keluar, niscaya menjadi urusan Allah. Coba para peserta membaca buku Mencari Tuhan Yang Hilang. Bagaimana saya katakan kepada mereka yang bermasalah, atau yang menginginkan kualitas hidup yang bagus. Jagain aja hidup dengan ngebagusin ibadah. Insya Allah hidup akan bagus dengan sendirinya. Dan sungguhan, banyak orang yang akal pikirannya menolak. Bagaimana mungkin dengan saya sekedar shalat malam, lalu akan ada jalan keluar, atau terangkat hidup? Bagaimana mungkin dengan saya bertaubat akan ada jalan keluar? Bagaimana mungkin kalau saya bergegas shalat akan hidup enak? Di luar sana banyak yang tidak shalat hidupnya enak, dan sebaliknya yang shalat, pada hutangnya banyak, jadi pegawai rendahan, susah, miskin, ngerepotin, jadi beban, dan lain sebagainya. Sama juga dengan protes orang kepada saya, bagaimana dengan sedekah koq masalah "tiba-tiba" bisa selesai? Ajaib amat? Ga mungkin lah. Ya sudah, kalo ga mungkin, ya udah. Manusia ini koq heran. Manusia yang bikin masalah, lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya. Sini, Aku yang akan urus. Kira-kira begitulah Allah menyeru, eh kita ga percaya. Kan enak tuh seharusnya. Kita-kita yang bikin masalahnya, Allah yang selesaikan. Baik benar Tuhan kita ini. Dan memang DIA ini teramat baik. "Teramat baik" itu masih belum cukup untuk menggambarkan betapa baiknya Allah.

Coba peserta semua buka Qs. 66: 8, untuk melengkapi pengetahuan, bahwa bagi Allah, jangankan menempuh jalan-jalan shalat; shalat wajib dan shalat sunnah, sekedar taubat saja, sudah akan terbuka semua jalan. Buka ya surah itu, kemudian resapi baik-baik. Terima kasih, semoga Allah membukakan segala hidayah-Nya, dan memberikan kita taufiq untuk mendorong kita semakin ingin segera menuju kepada Allah.

Sampai sini, jangan nerusin dulu. Tahan. Buka dulu Qur'annya ya. Surah ke-66, ayat 8.


***


Udah bukanya? Gimana? Ada di antara peserta pasti ada yang ga sabar dan ga nurut ya? Pengennya tuh mata langsung melihat terusan kalimat di atas.

Ya udah, beneran ya. Buka dulu itu ayat ke-8 surah ke-66, surah at Tahriem. Kemudian tuliskan melalui imelnya web admin, apa yang saudara bisa pahami dari ayat itu. Jangan bertanya ya. Justru saya meminta pemahaman saudara terhadap ayat itu. Yang memang udah paham, udah ngerti, berbackground pesantren atau malah udah jadi ustadz yang melebihi kepahaman saya, mudahmudahan mau berbagi tulisan dan pengajaran tentang ayat ini dan menuliskannya untuk KuliahOnline.

Habis ini, paragraf berikut adalah untuk kajian hari esok. Tapi saya ngitungnya, tetap satu mata modul dalam satu kesatuan modul ini. Hanya saya meminta saudara-saudara semua untuk kemudian mempelajari ayat-ayat yang saya sertakan, secara harian. Satu hari satu hari. Jangan dihabiskan. Silahkan diprint, atau sekedar disalin ayat-ayatnya, untuk kemudian dipelajari sesuai instruksi.


***


# Surah Yuunus: ayat 1 sampe 14. Baca pelan-pelan ya. Ambil al Qur'an terjemahan. Kalo perlu bacanya sambil diniatin ngaji. Bareng anak istri. Atau bareng dengan kawan-kawan dah. Sekantor. Yang bisa diajak duduk sebentar ba'da zuhur membaca dan mengkaji ayat-ayat ini.

Baca betul-betul, dan baca pelan-pelan. Sampe meresap. Saya sengaja loh, ga naro di sini ayatayatnya dan terjemahannya, supaya semua peserta benar-benar mau membuka al Qur'an.

"Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya padamu, dan katakanlah, ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (Qs. Thaaha: 114)

Saya minta maaf ya. Tapi siapa tahu di antara saudara ada yang perlu berinteraksi dengan al Qur'an. Insya Allah jadi rahmat.

Kalo sudah, besoknya lagi, buka ayat berikut ini. Besoknya ya. Jangan hari ini. Berikut ini ayatayatnya:

# Surah Huud ayat 6 sampe 11.

Berturut-turut hingga besok dan lusanya, sesuai tanda "#" saya urutkan ayat-ayat untuk dikaji. Setiap ayat di tanda "#", dibacanya di hari yang berbeda saja. Kalau semua ayat-ayat, sesuai dengan tanda "#" nya, saudara baca, maka saudara akan "tertahan" sampe 41 hari ke depan, sebelum sampe menghabiskan pelajaran tauhid esai ke-41. Lama ya? Tidak juga. Namanya juga belajar. Dan saya sudah mengingatkan akan hal ini jauh-jauh hari. Mohon dimaklumi cara saya mengajar dan mohon dibukakan pintu maaf. Akan tambah cakep, kalo saudara-saudara semua, dalam membaca dan mengkaji ayat demi ayat al Qur'an ini, berbarengan dengan memperbaiki kualitas shalat wajib dan shalat sunnahnya. Insya Allah tambah terang dah. Saya kasih tahu ya. Sesiapa yang mengikuti ini dengan baik, maka ini semacam karantina taqwa juga. Sibukkan diri dengan ibadah dan baca al Qur'an. Insya Allah, Allah akan berikan cahaya kehidupan baginya. Tentu saja, sambil jalani kesibukan dunia sebagaimana biasa. Hanya memberi sedikti perhatian terhadap ibadah-ibadah saja, termasuk ibadah membaca dan mengkaji al Qur'an.

Kita lihat siapa yang bersabar dan melapangkan diri menerima pengajaran al Qur'an ya. Saya doakan semuanya bisa bersabar. Insya Allah saya tidak akan membiarkan saudara-saudara membuka ayat demi ayat sendirian. Insya Allah saya temani. Dengan cara apa saya menemani, insya Allah salah satu dan yang paling utama adalah dengan doa. Saya iringi saudara semua dengan doa.

Sebagai pengiring atau peneman yang lain, saya sertakan file audio "Manfaatkan Usia Untuk al Qur'an". File audio ini adalah isi dari CD tausiyah pengantar Program Tahfidz 1 Hari 1 Ayat.

Jalan ketakwaan insya Allah bisa dicapai dengan kiat mendekatkan diri kita dengan al Qur'an dan as Sunnah.

Saya ulangi ya. Pelajari ayat-ayat berikut ini, satu satu. Hari demi hari hanya rangkaian ayat yang ada di tanda "#" saja. Disiplinin ya. Buka al Qur'an terjemah, dan baca. Insya Allah sampe dah pada pemahaman bila Allah bukakan pemahaman dari-Nya. Saya dulu begini belajarnya. Buka al Qur'an. Hingga jadi haus, dan buka pesantren al Qur'an. Subhaanallaah, maasya Allah. Laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Alhamdulillah.

Ok, ini daftar ayat-ayatnya:

# an Naml ayat 89 sampe 93

# al Israa ayat 7 sampe 16.

# al Israa ayat 67 sampe 72.

# al Israa ayat 78 sampe 83.

# az Zumar ayat 49 & 50.

# Fushshilaat ayat 50 & 51.

# asy Syuuraa ayat 47 & 48.

# al Ma'aarij ayat 19 sampe 35.

# Faathir ayat 2 & 3

# Aali `Imraan: 26 & 27

# 3 ayat terakhir surah al Baqarah.

# Fushshilaat ayat 30 sampe 40.

# al Baqarah ayat 45 & 153.

# al A'raaf ayat 128.

# al Jumu'ah ayat 8

# al Jumu'ah ayat 9 sampe 11.

# al Munaafiquun ayat 9 sampe 11

# an Nisaa ayat 78.

# al Baqarah ayat 103

# al Baqarah 177,

# al Baqarah 197

# al Baqarah ayat 204 sampe 210,

# al Baqarah 212.

# Aali `Imraan ayat 14 sampe 19.

# Aali `Imraan ayat 102-112.

# Aali `Imraan ayat 120 sampe 129.

# Aali `Imraan ayat 130 sampe 132.

# Aali `Imraan ayat 133 sampe 139.

# Aali `Imraan185 & 186.

# al Baqarah ayat 1 sampe 5

# al Maa-idah ayat 35 sampe 37.

# al A'raaf ayat 96 sampe 102.

# al Furqaan ayat 70 & 71.

# az Zumar ayat 53 sampe 63.

# an Naml ayat 59 sampe 65.

# az Zumar ayat 62 & 63.

# az Zumar ayat 70 sampe 75.

# Fushshilaat ayat 19 sampe 23.

# al Kahfi ayat 45 sampe 49.

No comments:

Post a Comment