Wednesday, November 27, 2013

Ingin Memulai Bisnis?




Orang bilang If there is a will there is a way.
Orang lain juga bilang There is miracle, when you believe.
Kalau Saudara, bilang apa?

(Yusuf Mansur)




FEEL, RICH, BELIEVE adalah buku trilogi terbaru yang ditulis oleh Ustadz Yusuf Mansur. Trilogi yang menyatu tapi terpisah, terpisah tapi menyatu. Trilogi yang bisa dibaca sebagai satu kesatuan, maupun berdiri sendiri. Ketiganya akan bicara mengenai tauhid namun dalam perspektif yang berbeda.
“FEEL” buku pertama dari Trilogi FEEL, RICH dan BELIEVE yang ditulis oleh Ustadz Yusuf Mansur ini akan berbicara banyak tentang persoalan bisnis serta solusi untuk setiap permasalahan dan hajat. Dikemas dalam kisah-kisah menarik yang kaya akan pengajaran luhur soal kebersatuan, keberjamaahan dan SENSASI dari sebuah KEYAKINAN.
Diawali dengan bab muqaddimah yang menggedor pemahaman kita tentang tauhid, tentang keyakinan kita kepada Allah SWT sebagai tuhan kita. Kita seringkali tidak terlatih dengan kondisi-kondisi tauhid, kondisi mengesakan Allah. Kondisi benar-benar hanya bergantung pada Allah. Kita terbiasa bergantung kepada duit, keadaan, manusia, bahkan kepada ikhtiar. Tidak terbiasa bergantung kepada Allah.
Dalam urusan bisnis misalnya, seringkali kita menganggap bisnis itu susah kalau kita tidak punya modal, tidak punya jaringan. Sadar atau tidak, itu berarti kita sedang menuhankan modal atau jaringan. Padahal, ada jalur-jalur quantum untuk menjadi pengusaha, yakni jalurnya Allah. Itulah jalur-jalur yang ditempuh melalui doa, dhuha, tahajjud dan sedekah.
Di bagian akhir, Ustadz Yusuf Mansur menutup buku ini dengan sebuah bab yang berjudul “Kun the Winner Walaa Takun the Loser”. Sebuah penutupan yang menginspirasi setiap muslim untuk menjadi seorang the winner. The winner yang selalu cerdas mengelola setiap peluang bisnis sebagai peluang kebaikan. The winner yang selalu berpikir produktif dan optimis, karena dia punya Allah SWT. The winner yang tidak bergantung kepada siapapun dan apapun kecuali Allah SWT.
Di Buku yang kedua, “RICH”, Ustadz Yusuf Mansur banyak bicara mengenai metodologi mencapai impian. Salah satunya adalah dengan riyadhoh 40 hari menjadi kaya. Layaknya sebuah tour, riyadhoh ini adalah tour jiwa, wisata hati untuk menemukan kekayaan yang sesungguhnya.
Seringkali kita merasa sempit rezeki, kurang dunia. Namun, ketika Yang Punya dunia datang ke langit dunia-Nya, kita tidak mau menyambut-Nya. Bahkan dari 365 hari dalam satu tahun yang diberikan oleh Sang Pemilik dunia, berapa hari yang kita gunakan untuk “meminta” kepada-Nya? Sangatlah sedikit.
Melalui Buku ini, Ustadz Yusuf Mansur ingin mengajak kita menempuh perjalanan mencapai impian melalui “jalur cepat”, yakni Riyadhoh,  sebuah perjalanan yang akan dipercepat oleh Allah.
Selanjutnya, di buku yang ketiga, “BELIEVE”, ustadz Yusuf Mansur kembali menggedor tauhid kita. Pertanyaan besar yang ditujukan oleh buku ini kepada para pembaca adalah dimana KEYAKINAN kita? Sudahkah kita benar-benar mengimani Allah? Ketika kita diberi masalah, siapa yang lebih kita percayai? Allah yang punya jutaan cara untuk menyelesaikan segala permasalahan kita ataukah diri kita yang tidak bisa menyelesaikan masalah dan kita akan menjadi susah?
Seringkali ketakutan kita akan masalah justru lebih besar daripada keyakinan kita akan kuasa Allah untuk menyelesaikannya. Sehingga masalah dan hajat yang dihadirkan Allah seringkali membuat manusia malah bertambah jauh dari Allah. Padahal, hakikat kita diberi masalah dan hajat adalah agar kita semakin berdoa kepada Allah. Sehingga semakin percayalah kita kepada Kekuasaan dan Kebesaran-Nya. Itulah cerminan iman. Keyakinan yang dibuktikan dengan serangkaian amal.
Trilogi buku ini benar-benar mengajak kita untuk mendekat kepada Allah. Di saat ada banyak potensi di sekeliling kita yang menjadi Tuhan, menjadi Allah, latih diri. Tiadakan yang lain. Latih. Latih. Latih. Hingga benar-benar hanya ada Allah Tuhan kita.
Feel … feel … feel the experience of believing.
Feel it … Believe it …!

***

DAPATKAN segera buku trilogi “FEEL, RICH BELIEVE” ini dengan menghubungi:
SMS: 085720234222
PIN BB: 2A3C5708
www.aisacitra.com


Tuesday, October 30, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0135 Takwa dan Interaksi Dengan al Qur'an

 Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com

Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Takwa dan Interaksi Dengan al Qur'an
Seri Materi : Seri 35 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Ada
Tugas: Tidak


Takwa dan Interaksi Dengan al Qur'an

(Disertakan file audio yang bisa didownload untuk pengantar kuliah ke-35 ini. Silahkan ya. Mudah-mudahan bermanfaat. Nama file nya: "Manfaatkan Usia Untuk al Qur'an")
  
Perjalanan hidup ini sepenuhnya rahasia Allah. Kita hanya perlu tahu bahwa Allah akan mengatur yang terbaik, sudah mengatur yang terbaik, dan memberikan hanya yang terbaik. Jalani hidup dengan percaya kepada Allah, ibadah sepenuh hati, dan pasrah akan KehendakNya. Sekuat mungkin lakukan apa yang diperintah, baik wajib maupun apa-apa yang menjadi sunnat, dan tinggalkan kemaksiatan dan dosa. Barangkali inilah dari sekian rahasia supaya hidup mengalir tenang, aman, dan banyak kemudahan.



Dan dalam hidup ini, ada saja kemudian peristiwa yang kurang mengenakkan terjadi di dalam hidup kita. Sehingga kemudian jadilah kita bahagian orang yang malah tambah dekat dengan Allah, atau sebaliknya, malah meratapi dan menyumpahi hidup ini. Ada orang-orang yang Allah bukakan jalan kedekatan dengan-Nya, justru karena beban hidup yang bukan kepalang berat dan besarnya. Tapi ada yang bertambah jauh dengan Allah sebab kesulitan hidupnya. Begitulah. Hidup ini isinya barangkali hanya ada dua pilihan; jalan lurus dan jalan sesat; jalan syukur atau jalan kufur; jalan ibadah atau jalan maksiat.

Ada seorang yang merasa ga bisa memberi apa-apa buat orang tuanya, lalu bergaul dengan para hedonis dan mengambil "manfaat semu" dari sana. Ia berikan orang tuanya dunia. Tapi ia korbankan kehormatan dengan menjadi pelacur misalnya; baik pelacur bener maupun yang samar. Namun ada juga mereka-mereka yang ketika tidak bisa memberikan apa-apa ke orang tuanya lalu ia tempuh jalan anak-anak saleh untuk orang tuanya. Tidak ada dunia yang dibawa ke orang tuanya, tapi kebaikan demi kebaikan mengalir untuknya. Dan ini juga kelak akan menghasilkan cahaya dunia untuk dia dan orang tuanya.

Ada keluarga dan anak istri yang disuapi dari harta haram. Bahagia hidup bergelimang dunia tanpa keluarga dan anak istrinya sadar disuapi dari rizki haram. Kelak, banyak sekali masalah di keluarga ini. Salah satunya bisa saja justru keluarga ini bisa kehilangan sang suami. Atau suami yang kehilangan anak istri, sebab satu dua kejadian.

Ada orang miskin yang mengambil hak-hak orang dan menempuh jalan judi sebagai jalan yang bisa mengubah kemiskinannya. Banyak orang miskin yang kemudian menjadikan tangannya sebagai wasilah meminta-minta. Tidak sedikit orang miskin yang menjadi mitra tangan-tangan kotor lalu menyambung hidupnya dengan rizki kotor. Sebab itulah hidup mereka ini tetap miskin dan bertambah miskin. Kalaupun kemudian mereka-mereka ini kaya, mereka akan tetap miskin. Allah akan buat hidupnya selalu kurang dan tak terpuaskan. Bahkan tidak sedikit mereka yang jadi miskin lagi setelah

Sementara itu, kita menemukan banyak juga orang miskin yang bertahan menjaga perutnya dari barang-barang yang haram. Ia kejar kemiskinannya itu dengan mempergiat bangun malam dan shalat dhuha. Ia prihatinkan diri dengan berpuasa sunnah. Dan ia jalankan hidup ini dengan ridha dan ikhlas. Bisa jadi hidupnya tetap miskin. Tapi Allah hadirkan ketenangan dalam hidupnya, rumah tangganya langgeng, rizkinya sedikit tapi jadi daging dan enak dimakan. Tidak berubah jadi penyakit. Petaka jarang sekali hadir di kehidupannya. Dan banyak kemudahan di tengah-tengah kekurangan; anak sakit, dikasih cepat sehat. Tanpa berobat. Anak kurang biaya, tapi Allah kirimkan beasiswa dari tangan orang lain. Tak punya kendaraan, tapi Allah hilangkan keperluan berkendaraan; bersaudara dekat-dekat, berkantor tinggal jalan kaki, dan lain-lain. Beda dengan sebagian dari kita, yang punya kendaraan, tapi Allah terbangkan ke sana kemari dengan kendaraannya itu, yang akhirnya malah bertambah-tambah jauh dari keluarga dan Allah. Bahkan Allah tambahkan kendaraan dengan kendaraan yang lebih hebat dan lebih mahal, yang malah menambah jauh dirinya dengan keluarga dan Allah.

Ada yang kepengen punya usaha, lalu mencari modal dari selain Allah. Sementara ada yang menggiatkan bangun malam dan dhuha, serta bersedekah. Ya, saya tidak sedikit menerima konselingan gagal bayar kredit. Usahanya halal, cara-cara usahanya benar. Ternyata sayang, di proses kreditnya, ada kebohongan dan suap. Banyak data dimanipulasi supaya kredit bisa cair, dan tidak jarang melakukan praktik suap walo sekedar dengan menjanjikan sesuatu bagi officernya. Atau ada yang prosesnya benar, ikhtiarnya benar, usahanya halal, tapi tetap bangkrut juga. Selidik punya selidik, shalat wajibnya jadi keteteran, shalat-shalat sunnahnya malahan jadi hilang. Hubungan dengan orang tua jadi jauh, dengan adik-adik malah tak ada silaturahim, dengan tetangga menjadi tak lagi dekat. Jika demikian, maka dicabut usahanya oleh Allah adalah jauh lebih baik. Sadari lagi saja, minta ampun sama Allah, dan ikhtiar lagi yang benar. Insya Allah, Allah akan berkenan memberi lagi apa yang dicabut-Nya. Ada di antara mereka yang bertahan tidak mengapa tidak diberi modal lagi untuk pengembangan usaha. Mereka merasa cukup. Sehingga tidak perlu mereka ini merekayasa laporan keuangan dan aset. Ternyata kemudian Allah berikan keselamatan buat mereka dan usahanya berkembang juga dengan izin dan takdir-Nya.

Ada orang yang kepengen kerja. Ia tempuh jalan-jalan kotor. Ia siapkan jalan pelicin. Dan tidak jarang perbuatannya itu yang melahirkan orang-orang kotor yang tadinya bersih. Pekerjaan ia dapatkan, namun keberkahan Allah hilangkan. Punya duit lebih dari tabungan setiap kali kerja, lalu Allah giring dia untuk membeli kendaraan. Baru sebulan dipake itu kendaraan, sudah mengantarkan maut untuk keluarganya. Mobil ringsek, keluarga celaka, uang terbuang sia-sia. Sementara ada yang meminta kepada Allah pekerjaan. Ia bertahan untuk tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membuat Allah murka. Ia minta sama Allah lewat jalan ibadah. Ada yang belum Allah berikan pekerjaan, namun Allah tetap tanggung rizkinya dan hidupnya tetap mulia. Ga jadi hina sebab tak ada pekerjaan. Saya pun tidak sedikit menemukan yang begini ini. Tidak kerja, namun Allah menyediakan keperluan hidup baginya. Ia tidak menjadi beban buat orang lain, sebab ia tidak meminta. Banyaklah keanehan dari matematika dan mekanisme hidup ini.

Monday, October 22, 2012

Kuliah Dasar Wisata Hati KDWH 0133 Film Kun Fayakuun


Materi kuliah ini didownload dari www.kuliahonline.wisatahati.com

Modul Kuliah : Kuliah Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah Tauhid
Judul Materi : Film Kun Fayakuun
Seri Materi : Seri 33 dari 41 seri/esai

File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Ada
Tugas: Tidak

Dalam materi kuliah ke-33 ini akan disampaikan dalam bentuk video yang disampaikan langsung oleh Ustadz Yusuf Mansur. Serta dalam video ini juga Anda dapat menyaksikan film Kun Fayakuun the Movie. Demi mempermudah Anda dalam menyaksikan video ini, Anda dapat juga mendownload video ini di youtube agar dapat menyaksikannya secara offline Bila Anda kesulitan untuk mendownload atau bahkan melihat secara online Film Kun Fayakuun the Movie ini, maka Anda dapat memesan DVDnya secara online di Belanja Online Wisatahati (www.gerai-online.com).