Modul Kuliah : Kuliah
Dasar Wisatahati / KDW-01
Materi Modul : Kuliah
Tauhid
Judul Materi : Allah Maha
Pemurah
Seri Materi : Seri 25
dari 41 seri/esai
File Paper: Ada
File Audio Tidak
File Video: Tidak
Tugas: Tidak
Panen Amal
Di Kuliah 22, dikupas tentang poin-poin keburukan kita. Yang
dengannya saya ingin membuka mata, jika ada seseorang berdoa dan beramal, lalu
belum kunjung selesai juga masalahnya, please, jangan cepat-cepat putus asa.
Lihat-lihat juga kelakuan kita sebelum mengambil jalannya orang-orang yang
baik. Apabila ternyata kita-kita ini termasuk orang yang rajin mengumpulkan
poin keburukan, alias senang melakukan maksiat, keburukan dan dosa, maka ya
banyak-banyak bersyukur saja kepada Allah. Kenapa mesti banyak bersyukur? Ya,
sebab dipanjangkannya umur kita saja , sudah merupakan karunia dari Allah.
Dengan itu, kita bisa memperbaharui iman kita, bisa bertaubat, bisa kemudian
mengejar ketertinggalan kita. Dan karunia bisa bertaubat sendiri adalah satu
karunia yang masya Allah, mahal sekali. Teramat mahal malah. Banyak orang yang
tiada sempat bertaubat, tapi kita diberi-Nya kesempatan bertaubat. Dan tiada
yang bertaubat kecuali itu adalah untuk kebaikannya sendiri.
"... Wa man tazakkaa fainnamaa yatazakkaa linafsihi. Wa ilallaahil
mashiir,
Dan barangsiapa yang menyucikan diri, sesungguhnya ia menyucikan
dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah tempat kembali.”
(Qs. Faathir: 18)
"Fa-almahaa fujuuraha wataqwaahaa. Qad aflaha man zakkaahaa wa qad
khaaba man dassaahaa, Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan
ketaqwaan.
Sungguh beruntung orang yang membersihkannya dan sungguh merugi orang
mengotorinya."
(Qs. asy Syams: 8-10)
Dalam satu dua masa libur yang saya tambah panjangkan masa
liburnya nih KuliahOnline, saya meminta kepada semua Peserta KuliahOnline untuk
menjelajahi kolom-kolom lain di Wisatahati.com. Ada saya suruh peserta untuk
membuka artikel-artikel lepas dan kolom-kolom sms jamaah. Antara lain maksudnya
untuk melihat-lihat yang sekorelasi dengan kuliah kita ini.
Di antara sekian banyak artikel saya, saya meng-upload
sms-sms dari jamaah berikut jawaban saya. Tentu saja nama dan nomornya udah
saya samarkan. Di antara sms itu ada yang bertanya, mengapa saya koq sudah 5
tahun terakhir ini berikhtiar dengan jalan sedekah dan bangun malam, koq tetap
tidak mendapatkan jodoh? Sebagiannya bertanya, mengapa begini begitu, seputar
pengakuan sudah nge-track, ngebut, berbuat amal saleh tapi hajatnya belum juga
terkabul; entah itu jodoh, atau hal-hal lainnya seperti hutang, rizki,
pekerjaan, anak keturunan, dan lain-lain. Saya rata-rata menjawab dengan
pertanyaan: Bagaimana masa lalunya? Apa yang terjadi hari ini, sangat terkait
dengan kemaren. Ini bukan menghukum diri, ini untuk mengoreksi. Kita mencari
tahu dengan cermin kejujuran diri, tapi justru agar kita termasuk orang-orang
yang beruntung, yakni berkenan untuk menyucikan jiwa kita yang kotor. Ada yang
menjawab sedang tidak bicara dengan ibunya, sebab satu dan dua hal. Ada yang
mengatakan sebelumnya senang sekali berzina. Ada yang mengatakan udah
kebanyakan makan uang haram. Ada yang mengatakan baru saja bertaubat dari judi
dan meninggalkan shalat. Ya itu lah. Perlu banyak-banyak bersyukur. Karena
Kemurahan Allah lah, kitakita ini masih diberi-Nya kesempatan umur panjang dan
kesempatan bertaubat. Dua ini saja, rasanya lebih mahal dari apa yang menjadi
hajat kita.
Berikut ini cuplikan artikel saya tentang apa yang perlu
kita lakukan supaya Allah berkenan "memangkas masa pemberlakuan
hukuman/azab":
Hendaknya kita
meng-enolkan dulu semua perbuatan buruk kita dengan bertaubat. Menghentikan
perbuatan buruk, judi misalnya, tidak serta merta dianggap bertaubat. Perlu ada
pernyataan lisan dari kita. Pernyataan memohon ampun. Pernyataan permohonan
maaf. Kita minta ampun sama Allah, minta maaf pada-Nya atas semua
kesalahan-kesalahan kita.
Cara yang paling
efektif di awal adalah shalat taubat. Shalatnya cukup 2 rakaat saja dengan
bacaan bebas di setiap rakaatnya. Tapi, persiapkan diri yang betul, dengan
benar-benar mendidik diri sebelum shalat, bahwa sebentar lagi kita akan
menegakkan shalat dengan membawa dosa-dosa yang mau kita mintakan ampun kepada
Allah. Allah sudah berjanji akan mengampuni kita bila kita mau datang
kepada-Nya, bahkan Allah akan memberikan ampunan-Nya lebih banyak ketimbang
dosa yang kita bawa kepada-Nya. Habis itu perbanyak shalat-shalat taubat di
setiap kesempatan.
Di awal-awal saya dulu
meniti jalan pertaubatan, malah saya usahakan di setiap shalat fardhu, saya
menegakkan shalat taubat plus shalat hajat. Shalat taubat untuk masa lalu saya,
shalat hajat untuk masa depan saya. Bahkan sekarang-sekarang ini, saya mulai
galakkan lagi. Selain tentu saja sehat, sebab ada gerakan-gerakan shalat yang
menyehatkan fisik, menegakkan shalat sunnah taubat dan hajat juga menjadi satu
keberkahan tersendiri adanya. Begitu banyak fadhilah untuk masa lalu dan masa
depan kita.
Kemudian setelah itu,
kejar semua ketertinggalan kita dengan banyak-banyak istighfar, dan
menghidupkan sunnah-sunnah semaksimal-maksimalnya kemampuan kita. Bukan
seadanya loh ya. Semaksimalnya. Yang disebut ibadah sunnah itu; qabliyah
ba'diyah, dhuha, tahajjud, witr, baca al Qur'an, shalat berjamaah, sedekah, dan
menahan diri dari perbuatan-perbuatan buruk yang baru.
Demikian cuplikan artikel saya mudah-mudahan bermanfaat.
Terus motivasi diri kita. Allah itu Maha Pemurah. Untuk mengejar ketertinggalan
kita, Allah sediakan ampunan dan jalan-jalan kebaikan yang luar biasa yang insya
Allah menjadi enteng buat kita mengubur dosa-dosa kita, meng-enolkan maksiat
kita, dan selanjutnya kita melaju bebas di jalan-jalan kebaikan. Sampe ketemu
di KuliahOnline besok. Kita mulai belajar bagaimana fokus mencari Allah,
sebagai jalan Tauhid.
No comments:
Post a Comment